Asa-Usul Balon
Asal Usul Balon
Meski
mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang balon
ternyata sulit ditemukan. Menurut Jean Merlin Kaufman dan Greenverg pada
tahun 1994, masyarakat Astec-lah yang pertama kali membuat balon. Bahan
bakunya usus besar kucing dan tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.
Namun ada pendapat lain, yang mengatakan balon sederhana zaman dulu
dibuat dari kandung kemih hewan yang diisi air. Kabarnya itu pernah
dicatat selama masa Renaisans (abad XIV - XVI) di Eropa. Bagian-bagian
tubuh binatang khususnya kandung kemih, usus dan perut menjadi "bahan"
utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan,bisa fleksibel dibentuk.
Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran yang berbeda
pula.
Menurut Jacques Dupin Grouvhard dalam The Mayanaise Connection, proses pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapapun dalam pemilihan bahan utama suku Maya juga menggunakan organ yang sama. Bagaimana dengan bahan utama karet seperti yang kita kenal sekarang?. The Book of First karya Patrick Robertson, Bramhall House New York tahun 1978 menyebut nama Michael Faraday sebagai pembuat balon karet pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan percobaannya menggunakan hydrogen di Royal Institution di London.
Dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama, cara pembuatannyapun sederhana 2 lembar karet dipotong bulat, ditumpuk lalu dipres sisinya, otomatis karet melunak dan menempel. Bagian dalam antara 2 lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket. Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah diperkenalkan oleh produsen perintis karet Thomas Hancock, tapi bentuknya berupa 1 set alat yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh J.G Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon modern. Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern, karena dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan, karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah." Lalu, muncul seni "patung" balon dari balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD II. Terlebih setelah diproduksi balon pensil, yang amat langsing. Mengenai bentuknya? Apapun bisa dibuat. Malah di luar negeri sering digelar kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olahkreativitas dan keterampilan peserta. Mau coba?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar